Rumus Hukum Ohm dan Penerapannya di Otomotif
Rumus Hukum Ohm adalah salah satu pengetahuan yang kami ajarkan dibengkel. Dan bukan hanya ditempat kami. Di pabrikan mobil juga pastinya mengajarkan tentang ini.
Pengetahuan ini cukup penting untuk menghantar mekanik memahami dasar-dasar kelistrikan. Sehingga nantinya memiliki kecakapan yang baik ketika mengerjakan suatu masalah.
Apa hukum ohm itu?
Hukum ohm adalah penjelasan tentang hubungan antara tegangan, arus dan tahanan listrik dalam sebuah rangkaian.
Harus kita ingat bahwa jika tegangan diberiksan pada sirkuit kelistrikan, maka arus akan mengalir ke sirkuit tersebut.
Ukuran arus yang mengalir akan berbanding lurus dengan tegangan yang diberikan dan berbanding terbalik terhadap tahanan. Hubungan ini disebut dengan hukum ohm yang dapat ditunjukkan dalam rumus.
Seperti apa rumus hukum ohm?
Tegangan = Arus x Tahanan
Dimana :
V = Tegangan listrik yang diberikan pada sirkuit dalam volt (V)
I = Arus listrik yang mengalir didalam sirkuti, dalam Amper (A)
R = Tahanan pada sirkuit, dalam Ohm (Ω)
Penggunaan hukum ohm
Hukum ohm dapat digunakan untuk menentukan tegangan (V), arus (I) atau tahanan (R) pada sirkuit kelistrikan, dapat ditentukan tanpa pengukuran yang aktual bila diketahui nilai dua faktor yang lain
Menghitung arus
Hukum ini dapat digunakan untuk menentukan besar arus yang mengalir pada sirkuit bila tegangan diberikan pada tahanan. Seperti sebelumnya, hukum ohm adalah
Mari kita coba menghitung dengan contoh
Pada sirkuit injektor berikut memiliki tahanan 12 ohm dan tegangan yang diberikan adalah 12 V. Jadi arus yang mengalir pada rangkaian adalah sebagai berikut :
I = V : R
I = 12 : 12
I = 1 Ampere
Menghitung tegangan
Rumus hukum ohm ini juga dapat digunakan untuk menghitung tegangan yang diperlukan agar arus mengalir mengalir melalui tahanan
Tegangan = Arus listrik x Tahanan
Dalam sirkuit berikut ini diasumsikan bahwa tahanan adalah 4 ohm. Besarnya tegangan yang diperlukan agar arus sebesar 3 A dapat mengalir melalui tahanan tersebut dapat dihitung sebagari berikut :
V = I x R
V = 4 x 3
V = 12 V
Menghitung tahanan
Contoh lain pemakaian hukum ohm digunakan untuk menghitung tahanan listrik bila tegangan yang diberikan pada sirkuti dan arus listrik yang mengalir pada sirkuti diketahui
Tahanan listrik = Tegangan/ Arus listrik
Dalam sirkuit berikut ini diasumsikan bahwa tegangan adalah 12V diberikan pada sirkuit dan arus listrik yang mengalir adalah 4A, jadi nilai tahanan listrik (beban/hambatan) dapat dihitung sebagai berikut :
R = V : I
R = 12 : 4
R = 3 Ohm
1 komentar untuk "Rumus Hukum Ohm dan Penerapannya di Otomotif"
Rumus hukum ohm :
V = I x R
I = V : R
R = V : I
Dimana :
V = Tegangan listrik yang diberikan pada sirkuit (V)
I = Arus listrik yang mengalir dalam sirkuit, dalam ampere (A)
R = Tahanan pada sirkuit, dalam Ohm (Ω)